Mudik Lebaran Naik Bus, Naik Kereta Berjejal Umumnya Orang Gembira, kok Mudik Naik Pesawat Jadi Sedih?

boeing 737-800_200_200 Balikpapan, Hari Selasa 16 Agustus 2011, Saya dan Istri lebih sibuk dibandingkan hari hari sebelumnya. Maklum saja pada hari itu Saya dan Keluarga menyiapkan diri untuk mudik lebaran ke Palembang. . Pagi hari Jam 07:00 WITA Saya dan Istri sudah berangkat ke Pasar Kebun Sayur Balikpapan untuk berbelanja Oleh-oleh untuk pulang yaitu membeli Ikan  dan Udang besar. Ikan dan Udang ini memang wajib dibawah ke Palembang karena pesanan khusus Ibu Saya yang saat ini sudah berusia 86 Tahun yang saat ini berdomisili di Palembang.

Setelah belanja Oleh-oleh selesai sekitar Jam 8:00 WITA, Saya dan istri pulang kembali kerumah dan sebelumnya mampir terlebih dahulu ke SMPIT Istiqamah Balikpapan untuk menjemput Anak Saya nomor 2 yang sedang mengikuti program Pesantren Romadhon disekolahnya. Sedangkan Anak Sulung dan Anak Bungsu Saya sudah libur sebelumnya dan sudah ada dirumah. Setelah menunggu 30 menit Anak Saya di SMPIT Istiqamah sudah bersama Saya dan Istri dan kami langsung pulang.

Sesampai dirumah Saya sudah sibuk untuk mengemas Oleh-oleh (Ikan,Udang,Kepiting) untuk dikotakkan, selain Anak dan Istri Saya mengemasi barang bawaan lainnya berupa 2 Koper besar pakaian,1 Ransel Pakaian Saya, dan  2 Ransel Alat-alat Sekolah dan perlengkapan Charger HP dan Camera. Jadi Total barang bawaan 7 buah bila yang dihitung termasuk 2 Kotak Oleh-oleh.Maklum mau mudik dan berlebaran kepada Orang Tua. “Pulang Kapoeng nih..”

Pukul 11:30 WITA Saya dan Keluarga sudah meluncur menuju bandara dengan bantuan dan diantar teman Saya di Kantor. Hanya memerlukan waktu kurang dari 15 menit Saya dan keluarga sudah sampai di Bandara Sepinggan Balikpapan, dan setelah melakukan Check In ke loket, Saya dan keluarga sudah menunggu di Ruang Keberangkatan 10 menit kedepan.

Ruang Keberangkatan bandara Sepinggan kebetulan masih baru karena ada tambahan ruangan dari sebelumnya. Saya dan keluarga tentunya duduk di ruangan ini sambil menunggu kerangkatan pada Jam 12:55 WITA. Bila dilihat keluar ada beberapa pesawat yang sedang parkir di landasan yaitu pesawat Boing 737 Seri 200, Boing 737 Seri 900 ER, dan Boing 737 Seri 400 terbaru. Waktu itu Istri Saya menanyakan kepada Saya pesawat yang akan mengangkut Saya sekeluarga ke Jakarta. Tentunya Saya secara otomatis menjawab kita “mungkin” menggunakan pesawat Boing 737 Seri 200 yang sedang parkir diluar itu karena tiket Saya dan keluarga menggunakan layanan penerbangan pesawat tersebut.

Istri Saya langsung protes, kenapa beli tiket kepada operator penerbangan yang masih menggunakan pesawat Boing 737 Seri 200 tersebut berangkat ke Jakarta lagi. Kenapa tidak beli operator penerbangan lainnya yang menggunakan pesawat lebih baru. Saya tentunya hanya menjelaskan bahwa untuk penerbangan Balikpapan-Jakarta kita menggunakan Jasa operator penerbangan yang masih menngunakan pesawat lama tersebut, sedangkan untuk penerbangan Jakarta-Palembang sudah menggunakan operator penerbangan yang menggunakan pesawat baru.

Sesaat Setelah Saya menjelaskan hal tersebut, istri Saya kelihatan sempat murung dan bersedih, maklum tidak hanya Istri Saya yang was-was bila benar-benar Saya keluarga naik peswat Boing 737 Seri 200 dari Balikpapan-Jakarta, Saya dalam hati juga pastinya juga merasakan kewas-wasan tersebut. Walaupun sebenarnya kewas-wasan tersebut tidak beralasan karena standar laik tidaknya pesawat terbang sangat tinggi. Apalagi bila peswat Boing 737 Seri 200 terbut tidak layak terbang dipastikan si pilot tidak gegabah untuk menerbangkannya, apalagi Si Pilot juga manusia yang tentunya tidak mau bunuh diri. 

Namun demikian, filling Saya juga berjalan, biasanya berdasarkan pengalaman penggunaan peswat Boing 737 Seri 200 selama ini untuk jalur-jalur pendek, sehingga “nggak mungkin” menggunakan pesawat ini untuk jalur Balikpapan-Jakarta.yang memakan waktu 2 jam perjalanan Karena Saya tidak mau kegusaran berlangsung lama dan melihat Istri Saya masih bermurung durja  dan tidak gembira,  maka Saya menanyakan langsung kepetugas bandara. Dan dijawab bahwa peswat yang akan mengantarkan Saya dan keluarga bukan peswat Boing 737 Seri 200 yang sedang parkir tersebut. Pesawat tersebut untuk Tujuan Palu dan Makasar. Kontan dalam hati jadi lega dan Saya bilang denga Istri Saya bahwa peswat kita masih menunggu dari Tarakan. Isti Saya kelihatan sudah mulai mengendalikan perasaannya.Saya dalam hati berdoa semoga pesawat dari Tarakan adalan Boing 737 yang minimal Seri 400.

Tepat Pukul 13:00 WITA pesawat yang ditunggu dari Tarakan mendarat di Bandara Sepinggan. Saya sangat surprise, karena secara phisik Saya melihat bahwa pesawat yang baru mendarat adalah pesawat Boing 737 Seri 400. Cukup lega dan tentunya Istri Saya seharusnya juga legah. Setelah delay sekitar 30 menit, tepat Jam 13:30 WITA Saya Keluarga Take Off dan ternyata peswat yang kami tumpangi adalah peswat Boing 737 Seri 700(Phisik dilihat dari luar mirip dg Seri 400 namun dilihat di Interior pesawat Seri 700 lebih modern panel2nya) . Alhamdulillah, ternyata doa Saya dan Istri terkabulkan oleh Allah SWT. Inilah membuktikan dengan keiklasan berdoa di bulan Ramadhon pasti dikabulkan oleh Allah SWT.

Tepat Jam 14:30 WIB Saya dan keluarga Tiba di Jakarta dengan nyaman dan selamat. Saat turun dari pesawat Saya merangkul istri Saya yang sudah berseri-seri.. Iseng Saya tanyakan kenapa di Bandara Sepinggan Istri Saya bersedih dan melamun? dijawab bahwa takut bila  naik pesawat “Kecil(Lama)” (Maksudnya Boing 737 Seri 200).

Liburan Mudik ….Balik Kampoeng Nih………….

Saya akan memberikan Tip Mudik Lebaran menggunakan jasa penerbangan :

  1. Pesan Tiket  tarif normal biasanya H-12 dan H+12 syukur-syukur sebelum H-7 masih murah. Sekma ini tentunya akan selalu berubah secara dinamis tergantung reaksi pasar.
  2. Ada kondisi maskapai penerbangan mengeluarkan Tarif promo pada periode H-7 dan H+7 sehingga perlu kejelian memahami pergerakan Tarif khususnya untuk pemesanan Online.
  3. Tidak selalu operator penerbangan yang sudah dikenal harga Tiket mahal (Karena memang Kualitas layanannya Sangat Prima) selalu menawarkan harga tiket nahal juga, justru kadang-kadang pada saat promo harga tiketnya jauh lebih murah dibandingkan dengan operator penerbangan yang sebelumnya harga tiketnya murah.
    (Contoh : Saya dapat Harga Tiket Rp.560.000 per Org jalur Jakarta-Balikpapan, murahkan)
  4. Tidak harus Mudik hanya menggunakan satu operator penerbangan untuk perjalanan transit lebih dari 1 jurusan. Justru dengan beda operator per jurusan mendapat harga tiket yang murah/promo. Setiap operator memiliki promo tiket berbeda seriap jurusan.
  5. Pemesanan tiket secara Online untuk pembayarannya paling aman melalui ATM Bank melalui Situs resmi maskapai penerbangan karena banyak sekali situs-situs yang menawarkan tiket secara oline. Juga dihindari transaksi melalui Kartu Kridit bila kita belum yakin sekali resiko hucker.
  6. Tentunya selalu berdoa kepada Allah SWT untuk dilapangkan dan dimudahkan dalam  segala hal.

Leave a comment